Intoleransi antar umat beragama yang terus bergulir di tanah air sebagai bukti bahwa nilai-nilai Pancasila mulai rontok dan menghilang dari ingatan bangsa Indonesia.
Ketua MPR Zulkifli Hasan mengingatkan amanat sila keadilan sosial sebagai pengamalan nilai-nilai Pancasila.
Ketua DPD Oesman Sapta Odang mengatakan suatu organisasi kemasyarakatan akan berkembang pesat jika terus mengamalkan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bineka Tunggal Ika.
Cara merawat agar nilai Pancasila tidak luntur maka wajib disosialisasi terus menerus agar menjadi pengetahuan
Pancasila dilahirkan melalui pidato Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945, dalam pidato tersebut Soekarno menyebutkan, nilai-nilai Pancasila digali dari budaya Indonesia
HNW mengajak kepada masyarakat agar melaksanakan nilai-nilai Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, agar bangsa Indonesia tetap utuh dan bersatu.
Pimpinan Badan Sosialisasi MPR RI, Bachtiar Aly mengungkapkan bahwa untuk mentransformasikan nilai-nilai Pancasila itu tidak mudah, karena dinamika masyarakat yang begitu cepat.
Untuk itu dirinya mengharap agar kita melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam setiap tindak tanduk dalam keseharian.
Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan radikalisme jelas bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Bahkan, radikalisme merupakan musuh bebuyutan Pancasila. Radikalisme sangat mencederai karakter bangsa Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila digali oleh Bung Karno dari jiwa rakyat Indonesia sendiri. Jadi, nilai yang terkandung Pancasila sudah menjadi karakter rakyat Indonesia sejak dulu.